Wednesday, October 21, 2009

Saturday, September 19, 2009

lonely...

Jakarta, 19 September 2009

Hmmmm,,setelah hampir lebih dari setengan tahun tidak mengupdate blog, akhirnya sore ini aku memutuskan untuk menulis lagi…keinginan ini datang begitu saja..dorongan yang begitu besar mengalahkan rasa malasku setiap kali ingin menulis.
Hari sabtu ini begitu menyiksa…walaupun hari –hari sebelumnya juga berat bagiku, tetapi sungguh hari ini sangat berat. aku hampir menyerah. Aku terserang sindrom kesepian lagi…lonely!
Aku bangun kira-kira jam 7 WIB, begitu bangun, aku langsung hanyut dalam perasaan itu, aku seperti tidur dan mimpi ditemani oleh sindrom bajingan itu. aku tampak seperti pria lemah gemulai yang terlalu hanyut terbawa perasaan. Kucoba mencari kesibukan walapun g penting hanya demi mengusir sindrom jahat ini. Mulai dari menonton acara di Trans 7 yang g jelas, merendam pakaian kotor yang sudah satu minggu mengendap dibalik pintu kamarku, mondar-mandir keluar masuk kamar sambil melihat-lihat aktivitas tetangga sebelah dan berpikir suatu saat aku akan seperti mereka, menelepon kakak tertuaku yang gila kerja dan memandang pria sebagai sosok yang g penting baginya. seperti biasa setiap kali aku meneleponya, dia sangat sibuk dengan pekerjaannya, pernah suatu saat kami bertengkar hebat, karna aku terlalu memaksanya untuk lebih fokus dengan masa depannya, maksudku adalah mencari belahan jiwanya, tapi yang ada malah pertengkaran. berakhir tanpa titik temu. Dia matikan telepon gengamnya dan mengirimiku SMS, kubaca dan kupahami, kalimatnya benar dan sejenak aku bisa memahami posisinya. Tapi hanya untuk saat ini saja. Intinya aku menyesal dengan caraku.
Minggu lalu, hampir setiap malam aku menyempatkan bertemu dengan orang yang aku sayangi, kebetulan dia punya agenda kerja di Jakarta. Sebelumnya karena sindrom sialan itu , aku sempat menyakiti hatinya, kira-kira 2 minggu sebelum dia datang ke Jakarta, aku terlalu menuntutnya. Karena sindrom jahat itu, aku membuat keputusan blunder yang didasari emosi sesaat yang pada akhirnya melukai hatiku dan pada akhirnya aku menelan ludahku sendiri, menyesali keputusan dan menarik kata-kataku. Aku tidak tahu apakah sindrom itu yang sudah memberiku sinyal kebenaran yang aku harus jalani atau aku salah mengambil keputusan itu…I don’t know, I can’t let her go…Saat-saat bertemu dengannya adalah saat-saat yang pantas aku syukuri, Jakarta-Pontianak masih dalam satu wilayah waktu, aku masih beruntung dia tidak terbang ke bumi cendrawasih, fiuhh…..itu hampir saja terjadi. Ada banyak moment yang mewarnai pertemuan kami, contohnya beberapa perubahan sikapnya. Aku belum siap dengan perubahan itu. Sikapku yang masih labil dan cenderung menekannya sepertinya ingin berontak dan menegaskan bahwa dia tidak menginginkan aku lagi.Intinya aku belum siap dengan perubahan ini aku belum , aku seperti ingin kembali melihatnya seperti masa-masa lalu, masa-masa yang sepertinya tidak akan pernah terulang lagi.. Selama dia berada di Jakarta aku memang lebih intens untuk bertemu, karena ini adalah kesempatan terbaik karena selama ini kami terpisah jauh.. Harapan untuk bertemu kadang tidak terwujud dan disaat2 seperti inilah sindrom bajingan itu merasukiku, huhhhh, please stay away from me….ketika dia kembali ke kotanya, untuk kesekiankalinya didalam kesepian ini aku menyesal, menyesal seperti telah menuntutnya banyak hal, aku tidak bisa mengontrol hal ini, penyesalan selalu datang terlambat. Memang ada banyak hal yang harus kami selaraskan, tapi entah mengapa, setiap kali kesempatan bertemu ada, aku seperti tidak pernah menemukan kesempatan itu, aku seperti hanyut dalam perasaan bahagai apalagi melihat wajahnya yang manis dan lalu melupakan barier-barier itu. aku tak ingat kapan sindrom itu mulai menyerangku, terakhir kuingat kira2 sebulan-dua bulan belakangan ini. Dua bulan yang menuntut semua orang yang kusayangi untuk lebih intens mendengar dan memahami aku…atau akan sepertinya harus lebih banyak menyadari apa yang telah aku lakukan untuk orang-orang yang aku sayangi. Aku menuntut terlalu banyak kah??atau mereka yang sedang sangat sibuk dan sejenak melupakanku…Aku harus lebih banyak bersabar dan berdoa untuk mereka. Karena hanya itulah yang bisa aku lakukan dari sini. Aku tidak bisa memaksa mereka untuk memahami lebih dalam. Aku yang harus bisa melindungi mereka, memberikan rasa aman dan berdamai dengan pikiran2ku, aku harus bisa mengendalikan sindrom itu, aku harus menang dan aku harus mengusirnya..aku ingin bertambah dewasa, seperti pesan seseorang yang begitu aku sayangi,,,,
Tuhan aku tahu, aku tidak bisa sendirian melakukannya..
Aku membutuhkan tanganMu dan tangan-tangan orang yang kusayangi…
Aku mencintai mereka…
Aku ingin mengakhiri masa-masa seperti ini…
Tunjukkan aku jalan Tuhan..

Tuesday, January 20, 2009

Barack Obama, 44th president

Barack Obama, 44th president


(Reuters) - Barack Obama will be sworn in as the 44th president of the United States at noon on Tuesday.

Here are some biographical facts about the first African-American to hold the nation's highest office.

Age: 47

Birthdate: August 4, 1961

Birthplace: Honolulu, Hawaii

Education: Columbia University; Harvard Law School

Wife: Michelle Robinson Obama

Children: Daughters Malia, 10, and Sasha, 7

Religious affiliation: United Church of Christ

Party: Democrat

Family: Barack Obama was born to a Kenyan father and a white American mother. His father, Barack Obama Sr., married his mother, Ann Dunham, while studying at the University of Hawaii. The couple separated two years after Obama was born. His father ultimately returned to Kenya, where he became a noted economist. He died in a car accident in 1982.

Obama's mother's second marriage was to an Indonesian man named Lolo Soetoro. The family moved to Indonesia and Obama remained there until he was 10 when he moved back to Hawaii and lived with his grandparents while studying on a scholarship at the elite Punahou Academy.

He has seven half brothers and sisters in Kenya from his father's other marriages, and a half-sister, Maya Soetoro-Ng, from his mother's second marriage.

Career: After finishing college in 1983, Obama worked for a New York financial consultancy and a consumer organization. He landed a job in Chicago in 1985 as an organizer for Developing Communities Project, a church-based group seeking to improve living conditions in poor neighborhoods.

Three years later, Obama left to go to Harvard Law School, where he became the first black president of the law review. He worked as a summer associate at the Sidley Austin law firm in Chicago, where he met his future wife. After graduation from Harvard in 1991, Obama practiced civil rights law at a small firm in Chicago, then became a lecturer in constitutional law at the University of Chicago in 1993.

Elective office: Obama won a seat in the Illinois state Senate in 1996. During his time in the Legislature, he worked on welfare and ethics legislation, as well as a measure requiring electronic recording of police interrogations and confessions in homicide investigations.

Obama won a heavily contested U.S. Senate seat in 2004, carrying 53 percent of the Democratic primary vote in an eight-candidate race. He easily won the general election as well. In the U.S. Senate he compiled a liberal voting record, but was one of the few Democrats to back a measure on class-action lawsuits. He opposed the appointment of Chief Justice John Roberts and Justice Samuel Alito to the U.S. Supreme Court.

The nonpartisan National Journal ranked him as the most liberal member of the U.S. Senate early this year based on his voting record in 2007. He was ranked 10th most liberal in 2006 and 16th most liberal in 2005.

Presidential campaign: Obama announced his presidential candidacy on February 10, 2007. Though New York Sen. Hillary Clinton was initially seen as the front-runner for the Democratic nomination, Obama quickly showed an ability to raise large amounts of money and draw record-breaking crowds who were attracted to his rhetorical skill, his opposition to the Iraq war, and his promise to move beyond the divisive politics of the past 40 years.

Obama won the first contest of the Democratic primary in Iowa in January 2008, but did not clinch the nomination until the last states had cast their ballots in June. During the protracted battle with Clinton, Obama had to explain away a disparaging comment about rural voters and distance himself from a former preacher's incendiary remarks. His campaign developed new ways to mobilize voters through the Internet.

After accepting the Democratic nomination in Denver in August, Obama faced Republican John McCain in the general election. McCain initially led in opinion polls after he picked Alaska Gov. Sarah Palin to be his running mate, but his support eroded amid a souring economy and concern about Palin's qualifications.

Obama won 53 percent of the popular vote on Election Day, November 4.

Monday, January 19, 2009

Daftar Presiden-presiden Amerika Serikat

Tanggal 20 Januari 2009, menjadi hari bersejarah bagi Bangsa Amerika, tepat tanggal tersebut, ribuan bahkan jutaan rakyat Amerika dan dunia bakal menyaksikan pelantikan Presiden ke 44 Amerika Serikat, Barack Obama di The National Mall...
Acara pelantikan Presiden Obama ini menjadi yang termahal sepanjang sejarah pelantikan Presiden AS, menelan biaya sekitar 150 juta US$. Acara ini juga akan dihadiri para pemimpin dunia, dan artis-artis ternama dunia seperti, U2, Denzel Washington, Beyonze, Tom Hanks, dll.

Berikut daftar Presiden AS sejak tahun 1789, dikutip dari situs resmi gedung putih.


Daftar Presiden Amerika Serikat

Presiden Periode Presiden
1 1789-97 Washington, George
2 1797-1801 Adams, John
3 1801-09 Jefferson, Thomas
4 1809-17 Madison, James
5 1817-25 Monroe, James
6 1825-29 Adams, John Quincy
7 1829-37 Jackson, Andrew
8 1837-41 Van Buren, Martin
9 1841 Harrison, William Henry
10 1841-45 Tyler, John
11 1845-49 Polk, James
12 1849-50 Taylor, Zachary
13 1850-53 Fillmore, Millard
14 1853-57 Pierce, Franklin
15 1857-61 Buchanan, James
16 1861-65 Lincoln, Abraham
17 1865-69 Johnson, Andrew
18 1869-77 Grant, Ulysses S.
19 1877-81 Hayes, Rutherford B.
20 1881 Garfield, James
21 1881-85 Arthur, Chester
22 1885-89 Cleveland, Grover
23 1889-93 Harrison, Benjamin
24 1893-97 Cleveland, Grover
25 1897-1901 McKinley, William
26 1901-09 Roosevelt, Theodore
27 1909-13 Taft, William H.
28 1913-21 Wilson, Woodrow
29 1921-23 Harding, Warren
30 1923-29 Coolidge, Calvin
31 1929-33 Hoover, Herbert
32 1933-45 Roosevelt, Franklin D.
33 1945-53 Truman, Harry
34 1953-61 Eisenhower, Dwight
35 1961-63 Kennedy, John F.
36 1963-69 Johnson, Lyndon
37 1969-74 Nixon, Richard
38 1974-77 Ford, Gerald
39 1977-81 Carter, Jimmy
40 1981-89 Reagan, Ronald
41 1989-93 Bush, George H.W.
42 1993-2001 Clinton, William J.
43 2001-2009 Bush, George W.

Sumber : http://www.whitehouse.gov/history/presidents/chronological.html

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes