Friday, April 30, 2010

Don't Give Up...

Semakin bertambah usia, semakin banyak pengalaman hidup yang kita dapat.
semakin dewasa dan bertambah bijak setiap hari. Bukan hanya itu saja, kita juga semakin menyadari kekurangan yang ada dalam diri kita. Kadangkala hal ini bisa menghambat kita mewujudkan mimpi-mimpi indah, tapi kita tidak boleh menyerah. Setiap manusia adalah pribadi yang unik dan tidak sempurna. Kunci utama adalah selalu bersyukur dan merendah...Ingatlah peribahasa, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang menerpanya..semakin bertambah usia, harusnya kita semakin bijak dan dewasa dalam menyikapi segala sesuatu....marilah kita tetap belajar setiap saat dan jangan pernah menyerah, menghadapi situasi sesulit apapun itu...Karna Dia takkan biarkan kita sendiri...

Monday, April 19, 2010

Financial Analysis-Part I

Dear my friends,
just want to share,if u someday wanna be an investor, mainly in stock market..
here are some information for you, about how to learn financial statement by measure its ratio2..i wrote with some modification, but the origin source from book of Toto Priyadi..

Let's see..

Dalam menganalisa laporan keuangan, terdapat beberapa indikator penting yang harus diketahui. Diantaranya adalah:
1. Likuiditas.
Likuiditas berarti kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan asset lancar yang dimiliki perusahaan. Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang harus segera dilunasi perusahaan dalam kurun waktu kurang dari setahun. Untuk mengetahui keadaan likuiditas perusahaan, dapat dilihat dari beberapa ratio likuditas di bawah ini:
• Operating Cycle : Mengukur waktu yang dihabiskan perusahaan, dari keluarnya kas untuk membeli persediaan hingga masuknya kas dari hasil penjualan barang.
• Current Ratio: Diperoleh dari membagi Current Assets dengan Current Liabilities. Ratio ini menggambarkan seberapa jauh assest lancar perusahaan dapat melunasi kewajiban jangka pendek perusahaan. Nilai di atas 1 menggambarkan ketersediaan asset yang ada melebihi kewajiban jangka pendek perusahaan.
• Quick Ratio: Diperoleh dengan membagi current assets dengan Current Liabilities, tetapi komponen inventory yang ada pada current assets tidak diikutsertakan. Hal ini dilakukan karena pertimbangan bahwa inventory membutuhkan waktu untuk mengkonversinya menjadi kas.
• Operating Cash Flow to Current Liabilities: Sama halnya dengan current ratio, tetapi komponen current assets digantikan dengan komponen Operating Cash flow. Hal ini dimaksudkan karena operating cash flow merepresentasikan jumlah arus kas yang tersedia untuk membayar utang.
• Cash to Current Asset: Ratio ini mengukur seberapa likuid assets lancar yang dimiliki perusahaan. Nilai ratio ini diperoleh dengan membagi jumlah kas yang dimiliki perusahaan dengan total asset lancarnya.
2. Aktifitas.
Aktifitas berarti mengukur seberapa jauh aset perusahaan yang sudah diinvestasikan mengenerate penjualan. Rasio aktifitas dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu: Short term activity dan Long-term activity. Short term activity berorientasi pada operasi rutin perusahaan, yang diwakili pada kemampuan perusahaan dalam mengendalikan piutang, persediaan dan hutang usaha. Sedangkan Long-term activity lebih berorientasi pada penggunaan aktiva tetap. Beberapa ratio aktifitas perusahaan:
• Inventory Turnover: Diperoleh dengan membagi Cost of Goods Sold dengan Average Inventory. Angka average Inventory adalah nilai rata-rata inventory periode sekarang dan tahun sebelumnya. Ratio ini mengukur berapa kali persedian berputar dalam satu tahun.
• Average No. of Days Inventory Turnover in Stock: Diperoleh dengan membagi 365 hari dengan nilai Inventory Turnover. Ratio ini mengukur berapa lama rata-rata umur persediaan.
• Receivable Turnover: Diperoleh dengan membagi Sales dengan Average Trade Receivable. Angka average trade Receivale adalah nilai rata-rata AR periode sekarang dan tahun sebelumnya. Ratio ini mengukur perputaran piutang. Semakin tinggi berarti semakin cepat dan semakin sedikit dana yang perlu ditanam dalam AR.
• Average No. of Days Receivables Outstanding: Diperoleh dengan membagi 365 hari dengan nilai Receivable Turnover. Ratio ini mengukur berapa lama rata-rata umur piutang.
• Payable Turnover: Diperoleh dengan membagi total purchase dengan Average Account Payable. Nilai Purchase dapat dihitung dengan menjumlahkan cost of good sold dengan selisih inventory(ending stock-beginning stock). Angka average AP adalah nilai rata-rata AP periode sekarang dan tahun sebelumnya. Rasio ini menghitung berapa sering hutang perusahaan berputar.
• Average No. of Days Payables Outstanding: Diperoleh dengan membagi 365 hari dengan nilai Payables Turnover. Ratio ini mengukur berapa lama rata-rata umur utang.
• Working Capital Turnover: Diperoleh dengan membagi sales dengan Average Working Capital. Working Capital dihitung dengan mengurangi current aset dengan current liabilities. Ratio ini mengukur
• Fixed Asset Turnover: Diperoleh dengan membagi total sales dengan Average Fixed Asset. Ratio ini mengukur tingkat perputaran asset dalam menghasilkan penjualan.
• Total Asset Turnover: Diperoleh dengan membagi total sales dengan Average Total Asset. Ratio ini mengukur seberapa baik total seluruh asset dalam menghasilkan penjualan.
3. Profitabilitas
Profitabilitas berarti kemampuan perusahaan menghasilkan return untuk mampu bertahan dan mempertahankan bisnisnya.
• Gross Margin: Diperoleh dengan membagi Gross Profit dengan Sales.
• Operating Margin: Diperoleh dengan membagi Operating Profit dengan Sales. Ratio ini mengukur tingkat efisiensi operasional dan laba yang dihasilkan perusahaan sebelum dipotong pajak dan beban bunga.
• Margin before interest and Tax: Diperoleh dengan membagi EBIT dengan sales. Ratio ini mengukur margin yang didapat sebelum adanya pengaruh dari beban bunga dan pajak.
• EBITDA Margin: Diperoleh dengan membagi EBITDA dengan Sales. Ratio ini mengukur margin keuntungan yang didapat perusahaan dengan mengesampingkan efek/pengaruh pembiayaan dan penyusutan(depresiasi dan amortisasi).
• Pretax Margin: Diperoleh dengan membagi Earning Before Tax (EBT) dengan sales. Ratio ini mengukur margin keuntungan yang didapat perusahaan sebelum dikurangi kewajiban pajak perusahaan.
• Effective Tax Rate: Diperoleh dengan membagi Income Tax Expense dengan Earning Before Tax (EBT). Ratio ini mengukur tingkat pajak efektif.
• Profit Margin: Diperoleh dengan membagi net income dengan sales. Indikator ini mengukur kemampuan perusahaan memberikan keuntungan kepada pemegang saham.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes